Selasa, 20 Maret 2012

Puisi II

Diposting oleh aiisyah maulida di Selasa, Maret 20, 2012 0 komentar
cintamu takkan pernah membebaskanku .
bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain .
saat sayap-sayapku telah patah karenamu .

cintamu akan tetap tinggal bersamaku .
hingga akhir hayatku dan setelah kematian .
hingga tangan tuhan akan menyatukan kita lagi .

betapapun hati telah terpikat pada sosok terang pada kegelapan .
yang tengah menhidupkan sinar redupku .
namun tetap tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya .

aku tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu .
karna mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku .
kau takkan pernah terganti bagai pecahan logam mengekalkan .
kesunyian , kesendirian dan kesedihan kini ada pada diriku.
kini aku telah kehilanganmu ..

puisi I

Diposting oleh aiisyah maulida di Selasa, Maret 20, 2012 0 komentar
tersenyumlah saat kau mengingatku
karna saat itu aku sangat merindukanmu
dan menangislah saat kau merindukanku
karna saat itu aku tak berada disampingmu

tetapi pejamkanlah mata indahmu itu
karna saat itu aku akan terasa ada didekatmu
karna aku telah berada disampingmu untuk selamanya
tak ada yang tersisa lagi untukku
selain kenangan-kenangan indah bersamamu

mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
mata indah yang dahulu adalah milikku
kini semuanya tersa jauh meninggalkanku
kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu
hati , cinta dan rinduku adalah milikmu .

Minggu, 18 Maret 2012

Diposting oleh aiisyah maulida di Minggu, Maret 18, 2012 1 komentar
SISTEM EKONOMI INDONESIA
Pengertian Sistem
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu secara actory, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki acto dan batas tersendiri. Suatu actor pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah actor dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu actor actor atau actor kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu actor kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk actor informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi.
Kaidah atau norma yang dimaksud act berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu actor yang menjalin hubungan antar manusia. Contohnya aturan-aturan dalam suatu actor kekerabatan. Secara toritis pengertian actor ekonomi dapat dikatakan sebagai keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu bangsa atau actor dalam mencapai cita-cita yang telah ditetapkan.
Pengertian lembaga atau institusi ekonomi adalah suatu pedoman atau, atauran atau kaidah yang digunakan seseorang atau masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengn usaha(bisnis), dengan pasar, transaksi jual-beli, dan pembayaran dengan uang. Pengertian ekonomi secara lembaga yaitu produk-produk hokum tertulis, seperti Tap MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, ARD/ART suatu organisasi dll.                                                                                                                 
          Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa actor-faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan-persoalanekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu actor. Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu actor yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu actor ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu actor saja dalam suatu supra actor kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan actory kehidupan masyarakat di suatu actor.
Pada actor-negara yang berideologi politik leiberalisme dengan rezim pemerintahan yang demokratis, pada umumnya menganut actory ekonomi kapitalisme dengan pengelolaan ekonomi yang berlandaskan pada mekanisme pasar. Di actor-negara ini penyelenggara kenegaraannya cendrung bersifat etatis dengan struktur birokrasi yang sentralistis. Sistem ekonomi suatu actor dikatakan bersifat khas sehingga dibedakan dari actor ekonomi yang berlaku atau diterapkan di actor lain. Berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti :
Sistem pemilikan sumber daya atau actor-faktor produksi
Keluwesan masyarakat untuk saling berkompentisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya

Macam-Macam Sistem Ekonomi
Di dunia ini sistem ekonomi yang ada dapat dibagi atas tiga, sistem ekonomi  kapitalis yang berorientasi pada kebebasan dan penumpukkan modal, sistem  ekonomi sosialis yang fokus pada pemerataan dan kesejahteraan bersama, serta  system ekonomi campuran yang merupakan gabungan dari dua sistem ekonomi di atas. Berikut berbagai macam sistem perekonomian dan penjelasannya.

Sistem Ekonomi Liberal-Kapetalis
Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi.
Tokoh yang mempopulerkan sistem ekonomi kapitalis adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul The Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar banyak dianut oleh negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal :
- Menerapkan sistem persaingan bebas
- Adanya pengakuan terhadap hak individu
- Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
- Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
- Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
- Peranan modal sangat penting
- Peranan pemerintah dibatasi

Kebaikan Sistem Ekonomi Liberal :
- Setiap orang bebas menentukan perekonomian sendiri
- Setiap orang bebas memiliki alat produksi sendiri
- Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena persaingan
 - Produksi didasarkan kehan masyarakat
                                                                       
Keburukan Sistem Ekonomi Liberal :
- Orang yang tidak mempunyai sumber daya yang dijual akan menderita dan kelaparan.
- Pengusaha yang bermodal kecil akan semkin tersisih
- Menimbulkan monopoli sehingga merugikan masyarakat
- Dapat menciptakan kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
- Renta terhadap krisis ekonomi

Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis) :
Sistem ekonomi sosilaisme sering juga disebut sebagai sistem ekonomi komando atau terpusat. Sistem ekonomi sosialisme merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi sosialisme adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem ekonomi sosilaisme, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur, Cina, Myanmar, Laos, Kuba, Korea dan beberapa negara di Afrika. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham komunisme, seperti Uni Soviet. Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah:
Pertama, tahap dimana prinsip ekonominya adalah setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.
Tahap tersebut berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menurut kebutuhannya’. (Suroso, 1993)

Ciri-ciri system ekonomi sosialis :
- Semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak diakui
- Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara
- Harga barang/jasa ditentukan pemerintah
- Hak milik perorangan tidak diakui

Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialisme (Etatisme) :
 - Pengelolaan perekonomian merupakan suatu hal yang rumit.
- Tidak ada individu yang memiliki sumber daya
- Tiap tiap individu mempunyai kebebasan yang relative terbatas dalam membuat ekonomi.

Sistem sosialis pasar, dengan karakteristik:
Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah atau negara
Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.

Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi)
Di samping kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga.
Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong kapitalistik.
Pada dasarnya sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-komunistik. Sistem ekonomi yang memadukan antara system perekonomian liberal dengan kapitalis sehingga kelemahan-kelemahan yang ada pada kedua sistem tersebut dapat diatasi. Pada sistem ekonomi ini ada kebebasan bagi perseorangan dan swasta untuk ikut dalam kegiatan ekonomi. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah Indonesia, Amerika latin, dan beberapa negara Afrika.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran :
- Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi
- Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
- Swasta/perorangan diberi kebebasan untuk berusaha diluar sektor vital
- Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta
- Hak milik perorangan diakui dan penggunaannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum

Perkembangan Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia
Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.
Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran tentang sistim ekonomi pancasila SEP. Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang ESP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945.

Pasal Ekonomi Dalam UUD 1945
Pasal 33 UUD 1945, yang dimaksud dengan cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital tidaknya suatu barang tertentu terus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup dan peningkatan permintaan
Dengan demikian penafsiran pasal-pasal di ataslah yang banyak mendominasi pemikiran SEP. Pemikiran tentang ESP, sudah banyak, namun ada beberapa yang perlu dibahas secara rinci karena mereka merupakan faunding father dan juga tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :

Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan

Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik

Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta.

Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.

Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu negara
Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha swasta.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dalam hal ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia diantaranya yaitu: pembangunan nasional, sumber daya alam, sumber daya manusia, pendidikan, nilai ekspor dan import.
            Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh Bangsa Indonesia untuk menciptakan masyarakat indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. Pada dasarnya pembangunan nasional lebih di utamakan pada suatu pembangunan dibidang ekonomi sedangkan pembangunan dibidang lainnya hanya bersifat menunjang. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan keberhasilan suatu pembangunan ekonomi negara. Jadi, Pembangunan ekonomi tak luput dari pertumbuhan ekonomi, karena pembangunan ekonomi dapat mendorong suatu pertumbuhan ekonomi, dan begitu juga sebaliknya, pertumbuhan ekonomi dapat memperlancar suatu proses terjadinya pembangunan ekonomi di suatu negara.

Faktor Budaya
Indonesia memiliki bermacam-macam keaneka ragaman budaya. Dari budaya yang kita miliki, kita dapat menarik wisatawan untuk datang kenegeri kita. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi Negara, karena semakin banyak wisatawan yang datang ke negeri kita, maka semakin tinggi pula devisit atau pendapatan Negara. Maka dari itu kita harus melestarikan budaya yang kita miliki, agar tidak di akui oleh Negara lain dan agar Negara lain tahu, betapa indahnya budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

Faktor Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
Kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangat melimpah. Dari hasil kekeyaan alam yang bangsa Indonesia miliki, kita dapat mengolahnya dari barang mentah menjadi barang jadi. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki contohnya tanah yang subur, iklim atau cuaca yang sangat baik untuk berkebun, hasil pertambangan, hasil hutan, dan hasil lautnya. Hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan industri di suatu Negara.
 Sumber daya manusia juga dapat menentukan keberhasilan pertumbuhan ekonomi suatu Negara, jika sumber daya manusianya berkualitas. Karena manusia yang berkualitas dapat menunjang pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Pendidikan dalam hal ini sangat diperlukan, agar sumber daya manusia yang dihasilkan berkualitas, dan mampu bersaing dengan Negara lain. Apabila hal ini terlaksana, maka pertumbuhan ekonomi dinegara kita akan semakin meningkat. Ekspor dan impor juga dapat memprgaruhi pertumbuhan ekonomi Negara. kita harus meningkatkan lagi nilai ekspor ke Negara-negara berkembang dengan meningkatkan kualitas barang yang akan diproduksi.
 Hal terpenting agar terciptanya pertumbuhan ekonomi Negara adalah penduduk atau masyarakat yang ada dalam Negara tersebut. Karena jika masyarakat lebih banyak mencintai akan hasil bumi sendiri, otomatis pendapatan Negara akan semakin meningkat. Hal ini tergantung dari kualitas manusianya. Maka dari itu dari sekarang kita ciptakan masyarakat Indonesia yang berkualitas, agar mampu berdaya saing dengan negara lain dan masyarakat Indonesia harus mencitai pruduk dalam negeri, karena bangsa yang berkualitas adalah bangsa yang penduduknya mencintai produk dalam negeri.
 Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonom Indonesia , secara umum  adalah :               - Faktor produksi
- Faktor investasi
- Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
- Faktor kebijakan moneter dan inflasi
- Faktor keuangan Negara
 

created by aisyah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea