Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasar
pada suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan dasar tersebut
merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar
tersebut.
Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh Aristoteles,
antara lain :
» Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
» Sokrates adalah manusia. (premis minor)
» Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum)
dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan
imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif
sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Macam-Macam Deduktif, antara lain :
· Silogisme Kategorial
Silogisme
kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang
kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis
mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis
minor.
Silogisme kategorial terjadi dari
tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus remis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan
(K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan
predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut
term minor.
Contoh silogisme Kategorial:
» My : Semua murid SMA akan menghadapi UTS.
Mn : Dudu adalah murid SMA.
K : Dudu akan menghadapi UTS.
» My : Tidak ada manusia yang kekal.
Mn : Socrates adalah manusia.
K : Socrates tidak kekal.
» My : Semua tentara memiliki senjata.
Mn : Amir tidak memiliki senjata.
K : Amir bukan tentara.
· Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila
premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila
minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
» My : Jika dosen tidak datang, mahasiswa tidak dapat belajar.
Mn : Dosen tidak datang.
K : Jadi, mahasiswa tidak dapat
belajar.
» My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak
mendapat udara.
· Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis
minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Contoh :
» My : Susi sedang berlatih tari
tradisional atau tari modern
Mn : Susi sedang berlatih tari
tradisional.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berlatih
tari modern.
· Silogisme Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan
simpulan.
Contoh:
» Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
» Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima
hadiahnya.