Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan
kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang
terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau
faktor produksi.
Tokoh yang mempopulerkan sistem ekonomi kapitalis adalah Adam
Smith. Bukunya yang terkenal berjudul The Wealth of Nation. Adam Smith
menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya
diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian
dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar banyak dianut
oleh negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal :
-
Menerapkan sistem persaingan bebas
-
Adanya pengakuan terhadap hak individu
-
Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
-
Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
-
Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
-
Peranan modal sangat penting
-
Peranan pemerintah dibatasi
Kebaikan Sistem Ekonomi Liberal :
-
Setiap orang bebas menentukan perekonomian sendiri
-
Setiap orang bebas memiliki alat produksi sendiri
-
Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena persaingan
-
Produksi didasarkan kehan masyarakat
Keburukan Sistem Ekonomi Liberal :
- Orang
yang tidak mempunyai sumber daya yang dijual akan menderita dan kelaparan.
-
Pengusaha yang bermodal kecil akan semkin tersisih
-
Menimbulkan monopoli sehingga merugikan masyarakat
-
Dapat menciptakan kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
-
Renta terhadap krisis ekonomi
Sistem
Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis) :
Sistem ekonomi sosilaisme
sering juga disebut sebagai sistem ekonomi komando atau terpusat. Sistem
ekonomi sosialisme merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang
cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi
dngan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk
mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Dalam sistem ekonomi
ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem
ekonomi sosialisme adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat
berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem
ekonomi sosilaisme, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh
pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian.
Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya
dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi
dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh
negara-negara di Eropa Timur, Cina, Myanmar, Laos, Kuba, Korea dan beberapa
negara di Afrika. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham
komunisme, seperti Uni Soviet. Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat
muncul adalah:
Pertama, tahap dimana prinsip ekonominya adalah setiap
orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan setiap orang
menerima sesuai dengan karyanya.
Tahap tersebut berkembang menjadi ‘setiap orang memberi
sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menurut kebutuhannya’. (Suroso,
1993)
Ciri-ciri
system ekonomi sosialis :
-
Semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh
individu atau pihak swasta tidak diakui
-
Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara
-
Harga barang/jasa ditentukan pemerintah
-
Hak milik perorangan tidak diakui
semua permasalahan ekonomi
dipecahkan oleh pemerintah pusat
Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialisme (Etatisme) :
-
Pengelolaan perekonomian merupakan suatu hal yang rumit.
-
Tidak ada individu yang memiliki sumber daya
-
Tiap tiap individu mempunyai kebebasan yang relative terbatas dalam
membuat ekonomi.
Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi)
Di samping kedua
ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang
merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar
donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi
campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau
negara-negara dunia ke tiga.
Beberapa negara di
antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti
kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot
sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula yang goyah dalam
meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong kapitalistik.
Pada dasarnya
sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan
terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola
perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi
Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai
dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD
yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus
globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem
ekonomi sosialisme-komunistik. Sistem ekonomi yang memadukan
antara system perekonomian liberal dengan kapitalis sehingga
kelemahan-kelemahan yang ada pada kedua sistem tersebut dapat diatasi. Pada
sistem ekonomi ini ada kebebasan bagi perseorangan dan swasta untuk ikut dalam
kegiatan ekonomi. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah
Indonesia, Amerika latin, dan beberapa negara Afrika.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran :
-
Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan
kegiatan ekonomi
-
Negara menguasai sektor usaha
vital dan mengendalikan perekonomian
-
Swasta/perorangan diberi
kebebasan untuk berusaha diluar sektor vital
-
Pemerintah berperan membina dan
mengawasi swasta
-
Hak milik perorangan diakui dan
penggunaannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum
sumber :